“ Tentang Dia”
(karya LoriensiaLieviana)
20 Oktober 2017
Hari itu, aku termenung mentap meja makan di Restoran dekat dengan balai kota. Sambil berfikir tentang keadaan diriku yang tak lagi sama. Kehidupan baru, tahun baru, bulan baru, awal tahun baru. Setelah makananku datang, aku mengambil satu potong pizza dengan taburan daging, sosis, serta tomat diatasnya, lalu dengan cepat aku memakannya sambil berbicara dengan diri sendiri seolah menghibur diri sendiri.
Selepasnya, aku pulang sembari menatap jalanan dari dalam mobil sambil memikirkan hal-hal aneh. Aku yakin diluar sana pasti banyak orang seperti aku yang sering merasa iri dengan beberapa tokoh fiksi dalam cerita-cerita romantis, seperti…
Juliet beruntung sekali karena Romeo bersedia mati hanya demi memperjuangkan cinta mereka…
Milea beruntung karena Dilan selalu datang dengan ucapan-ucapannya hanya untuk membuat Milea tertawa…
Salma juga beruntung walau baru mengenal Nathan, tetapi lelaki itu langsung jatuh hati kepada Salma…
Lantas, aku bertanya sambil mendengus, bagaimana mereka bisa seberuntung itu?!. Sekarang aku melihat diriku sendiri, lalu memikirkan tentang kehidupanku yang terbilang berbeda dari anak-anak lainnya. Tentang cinta yang menyedihkan. Bagaimana tidak?!, ia seolah-olah membawaku ke Angkasa kemudian menjatuhkanku ke Jurang. Dia yang menjadi tangisku sekaligus penyembuhku.
Hingga pada akhirnya hatiku tertuju tepat padamu. Kenyamanan menjadi penentu terhebat. Karena jika aku telah nyaman pada sesuatu, maka tak akan mudah aku pergi dari sesuatu itu. Tapi, pernyataanku sepertinya salah, kamu tidak memikirkan hal yan sama, kamu hanya memikirkan kesenanganmu, disaat semuanya sudah siap, disaat semuanya sudah indah, disaat aku sudah membuka hati, kamu seenaknya berubah tanpa alasan, kamu seenaknya pergi tanpa alasan, kamu seenaknya hilang tanpa kabar.
Menyedihkan bukan?!, ini aku.., sabar tanpa batas, memaafkan tanpa menghitung, ikhlas tanpa mengharap imbalan.
Kamu adalah luka yang selalu aku maafkan, kamu adalah kebodohan yang aku nikmati, kamu adalah alasan aku buka hati, kamu adalah alasanku bingung dengan perasaanku sendiri. Kamu adalah cinta dan benci yang tidak ku mengerti dan kamu dalah seseorang yang membuatku terjebak dalam situasi ini.
Andai imajinasiku menjadi realita, mungkin aku sudah tertawa canda gurau bersama laki-laki impianku. Sekarang akupun sadar ekspetasi berlebihan hanya menghasilkan kecewa tak berkesudahan.
Sampai pada akhirnya akupun mengerti, dari segala tingkahmu yang kau tunjukan, itu cukup mengisyaratkan bahwa kau tidak ingin bersamaku. “Bukan cuma lu yang harus gua urus”, ucapmu padaku waktu itu. Rasa sakit itu masih terasa. Kau pergi meninggalkan luka dihati. Kusenyumkan ketika mengingat kalimat itu.
Tapi, semakin diresapi semakin kecewa, terus berpikir positive dan berharap juga berdoa. Namanya proses, jangan lari dari prosesmu, sebab Tuhan izinkan semua itu terjadi untuk membawamu mengalami terobosan-terobosan baru.
Terima kasih untuk kamu, yang sudah membuatku menjadi pribadi yang lebih baik sekarang. Terima kasih atas pengalaman dan luka yang kau tinggalkan, karena dengan demikian aku menjadi pribdi yang kuat bagai perisai.
18 Januari 2018
Kubuka jendela kamarku, seakan menginginkan angina pagi menerpa kamarku. Kulanjutkan hari-hari dengan bersekolah dan melakukan aktivitasku yang lain. Selepas itu, Teman-temanku memberiku semangat untuk menjalani cobaan demi cobaan, serta memberi motivasi serta masukan-masukan yang membuatku semangat lagi. Selepas bersekolah aku berniat pulang kerumah dan aku berinisiatif kerumah salah satu temanku. Cukup dekat rumahku dengannya, jadi aku memutuskan berjalan kaki sambil menikmati sunset disore hari.
Selepas sampai disana, aku dan temanku bercanda gurau, kami tertawa dan bersenang-senang. Dia adalah Charlotte Elvarette, biasa kupanggil Char. Tubuhnya tinggi bak model, wajahnya cantik bak bidadari, rambutnya panjang.
Kuingat kata-katanya saat aku sedang galau mengenai masa laluku. “jangan sedih, nanti Tuhan kasih yang lebih baik lagi buat lu, hadiah ga selalu terbungkus dengan indah kan?, kadang Tuhan membungkusnya dengan berbagai masalah, tapi didalamnya selalu terdapat kejutan berupa hadiah yang ga ternilai harganya. Jangan sedih lagi ya… “Malam yang gelap menghasilkan bintang yang paling terang”, lu gabakal ngerasain cinta paling tulus kalo lu belum ngerasain patah hati yang paling parah, udah yaa, percaya aja sama waktunya Tuhan, kalo dia izinin terjadi pasti terjadi kok”, kuulas senyumku seakan-akan aku bersyukur mempunyai teman sepertinya.
Setelah kami makan malam dirumahnya, ia bertanya “sekarang gimana keadaan lu?, udah ada cowok baru?” ….
Disini kisahku sesungguhnya dimulai…
Jika ditanya bagaimana?, tentu saja masih terluka, tetapi sekarang berbeda... Ak tak seperti kebanyakan orang kemarin usai, besoknya sudah memiliki harapan baru. Aku tidak bisa seperti mereka. Aku bodoh dalam hal melupakan, aku tak bisa secepat itu percaya kepada orang baru, aku sangat sulit kembali jatuh cinta ketika sudah dipatahkan, perlu waktu yang tidak sebentar untuk menyembuhkan. Entah mereka yang terlalu tangguh, atau aku yang terlalu bodoh. Tapi yang jelas, aku tidak pernah main-main ketika sudah kembali merasakan jatuh cinta.
Bukan tak ingin membuka hati. Bukan karena trauma untuk jatuh cinta lagi. Dan bukannya masih mencintainya dan berharap ia kembali. Hanya saja.., aku lelah, yaa.. lelah di beri harapan tinggi, lalu ditinggal pergi, lelah terus berjalan dengan cinta yang salah, dan lelah dengan kepalsuan cinta.
Aku percaya , rencana Tuhan selalu indah kok, kalo waktunya bukan sekarang ya mungkin nanti. Jangan lepas pengharapan pada-Nya. Semuanya itu milik Tuhan, kita bisa kapan saja minta ke Tuhan, Tuhan pasti kasih. Tapi kalau kita bertingkah, Tuhan bisa kapan saja ambil lagi.
Tetaplah berusaha menjadi orang baik, meskipun tak diperlakukan dengan baik. Aku bukan cewek yang kuat kok, kalaupun itu sakit aku pasti nangis. Menangislah, santaikan, lupakan. Terkadang, arir mata itu adalah anugrah bagi hati yang patah.
Untuk hati :
“Terima kasih sudah menahan semua beban sampai detik ini…”
21 Februari 2019
Hari itu, tepatnya sehabis pulang sekolah aku bergegas pulang kerumah karena sepertinya hujan akan dating menghampiri bumi. Sesampainya. Aku mandi dan mengerjakan tugasku. Lama-kelamaan aku mulai lelah, rasanya otak ini tidak bisa mencerna isi tulisan yang di dalam buku lagi.
Aku berniat menghibur diri melihat video-vidio yang ada di handphone. Satu jam berlalu dan aku mulai bosan melihat video itu, aku langsung membuka aplikasi lainnya untuk menghilangkan bosan. Tiba-tiba ada seseorang yang mengechatku, lalu aku membalasnya seakan ingin berkenalan dengan seseorang tersebut.
Siapa yang menyangka bahwa orang itu menjadi penyemangatku hingga sekarang?, dia yang mengechatku tiba-tiba, dia yang tidak kukenal sama sekali, dia yang masih bersamaku. Jonathan James Canaveral, biasa dipanggil Jojo. Laki-laki yang berbeda satu tahun denganku itu berhasil memikat hatiku dan membuatku nyaman atas tingkahnya. Ia seperti pahlawan yang datang di akhir peperangan. Seperti pelangi yang datang sehabis hujan. Suatu berkat aku bisa berkenalan dengannya, suatu anugrah aku bisa memilikinya.
Ah.., rasanya aku masih tidak memercayai hari itu. Kurasa Dewi Fortuna sedang berada dipihakku. Siapa sangka perkenalan itu bisa membawa perubahan besar dalam hidupku?, aku bahkan masih saja bertanya kepada Tuhan, sebenarnya apa maksud dari semua ini? Apakah sebuah kebetulan? Apa ini yang diberikan Tuhan padaku?. Tetapi, seiring waktu berjalan aku mulai menerimanya, aku mulai memercayainya. Dia berpostur tinggi kira-kira 175cm, kulitnya sawo matang, matanya berwana coklat. Ah.., seperti sedang bermimpi, hehe…
Tentu ini bukan akhir dari segalanya, masalahku bukan disitu saja, hari-hariku terkadang begitu berat sehingga aku mulai kelelahan menjalani hariku, tapi dia Sang Penyemangatku berucap seperti ini, “Ayo, semangat, kamu gabole nyerah!, harus semangat, pokoknya harus semangat, gamau tau!”, ucapnya dengan nada seperti anak kecil. Entahlah, sepertinya hatiku luluh mendengar ucapan semangat itu, antara ucapan itu sangat memotivasiku atau orang yang mengucapkannya ?, haha…
Jika boleh kuberi tahu, kami tidak berpacaran, kami hanya sepasang makhluk ciptaan Tuhan yang saling menyayangi dan terus menjaga komitmen, untuk apa? agar tidak ada kata putus atau pisah diantara kami. Ya.., kuyakin kalian tau didalam hubungan pasti terjadi berbagai masalah, tapi bagaimana caranya kita mempertahankan hubungan itu dan melewati berbagai masalah. Pernah dia berucap seperti ini ketika kami sedang bertengkar dan aku sudah ingin bersudahan dengannya…
“Jangan pernah pergi yaa.., aku udang jagain kamu selama ini, susah senang aku sabar, suka duka aku bertahan ga pernah ninggalin kamu. Karena aku tau, tidak selamanya hubungan bakal nyaman terus, sewaktu-waktu kita pasti nemuin kesulitan ngadepin suesuatu yang ga sejalan di antara kita. Bahkan mungkin, akan buat kita bertengkar dan saling diemin satu sama lain.”
“Sebagaimana yang sudah-sudah, Jadi, tolong jangan sampai ada niat pergi dan mengkhianati seperti apa pun keadaan yang kita lalui. Semoga jadi penguat hati kita, sehingga kita takut untuk berpisah”.
Manis bukan?, kalau seperti itu caranya bagaimana aku ingin pergi? haha. Berjanjilah untuk tidak pergi, meski ada yang lebih baik dariku. Aku gabutuh kamu yang begini begitu, kamu yang harus ini harus itu, aku cuma butuh kamu yang setia dan terima aku apa adanya. Aku bukan mencari sosok yang sempurna, tetapi aku cukup menemukan dia yang bisa membuatku berhenti mencari yang lain.
Perna gak si dia cemburu? Tentu pernah, kuingat saat itu ketika dia cemburu dan kami saling tak mau ngalah, ia berkata seperti ini…
“Maaf, aku jadi egois karena suka melarang-larangmu, aku suka khawatir kamu pergi sama siapa, padahal kamu udang jelasin ke aku, ya namanya cemburu, nggak bisa diilangin gitu aja. Maaf yah.., asal kamu tau, aku kayak gini karena aku saying banget ama kamu”.
Serasa tokoh perempuan dengan pemain lelakinya bukan?, haha... Hubungan kami terpisiah lewat jarak yang mengekang kami untuk saling bertemu, dia pun bukan tipe yang menyukai hubungan terpisah oleh jarak, tapi aku terus meyakinkannya .”Rasa ini sama seperti saat pertama kali kita bertemu, ga ada yang berubah sedikitpun, jadi jangan sekali-sekali, menjadikan jarak sebagai penghalang, karena sejauh apapun, aku akan pulang untukmu. Kepadamu”.
Pernah ku berfikir dan menanyakan ini padanya, “Gimana kalo akhirnya kita ga jodoh?”, lalu ia menjawab,“aku akan tetap bersyukur”. “Kenapa gitu?” tanyaku dengan penasaran, dan akhirnya ia menjawab…
“Karena aku udah kenalmu, dan aku pernah jadi bagian-bagian dihidup kamu, jadi tempat kamu berpulang, jadi sesuatu yang kamu sebut bahagia, Aku bersyukur telah memiliki kesempatan itu sama kamu, masalah jodoh itu sudah ada yang ngatur, karna dari awal aku datang hanya untuk saying sama kamu, bukan melawan takdir, tetaplah tersenyum, walaupun nantinya bukan aku”.
Gimana aku gasayang? Dia selalu meyakinkanku dengan kata-katanya, dan dia membuktikannya. Dia selalu meyakinkan aku ketika dia pergi sama teman-temannya, dia meyakinkanku kalo cuma aku dihati dia, dan dia membuktikannya.
Sering teman-temanku bertanya, gimana hubungannya? Kok langgeng si?, percayalah dibalik hubungan yang langgeng, terdapat dua orang yang saling gantian meminta maaf, yang gantian meredam emosi masing-masing, yang saling melawan gengsi, yang saling jaga komitmen juga jaga hati.
Dia selalu berpikiran untuk pergi, tapi ia selalu berbalik padaku, ia berucap, “Aku cuma mau bilang, kalo aku sering ngomong putus atau pergi, tolong jangan percaya, semeyakinkan apapun itu, pokoknya jangan percaya!, itu aku bohong, bener-bener bohong, ya.. aku emang egois, setiap berantem minta udahan, padahal aku sendiri aja yang masih saying dan takut kamu pergi, maafin aku ya…”.
Lucu bukan?,haha.., dia yang mengucapkan kata-kata bijak itu lalu seketika ia berubah menjadi seperti anak kecil jauh dari ibunya, yaa.. itulah kisah kami, susah senang bersama, dan waktu terasa cepat 9 bulan sudah berlalu, aku harap hubungan ini terus terjalin. Cinta bukan kalimat gombal, cinta adalah komitmen untuk saling mendukung, untuk selalu ada, baik senang maupun duka.
“Kita akan saling bertengkar, marah, kecewa, salah paham, cemburu dan curiga. Tak apa jika kita harus menghadapi itu semua, asalkan saat itu terjadi, kita tetap bersama-sama menyelesaikan semuanya. Bukan memilih pergi dan mengakhiri semuanya”. Ucapku.
Ingin rasanya aku menarik omonganku dimasa lau, mengasihani diri sendiri. Ah.., sudahlah, lagi pula sudah berlalu. Kini, aku bersyukur memilikinya, tentang dia yang sederhana dan mampu menyayangiku setulus hati. Aku percaya waktu Tuhan, terkadang masalah datang karena suatu alas an, kita hanya perlu berserah, berdoa dan percaya pada-Nya. Hingga nanti waktu-Nya telah tiba. Terima kasih, untuk kamu yang hingga kini berada disampingku. Thanks Jo!
“1 Year, 12 Months, 365 Days, 8.760 Hours, 525.600 Minutes, 3.153.600 Seconds. Every day, every night, every time. I always love you”.
KHUSUS MALAM NATALAN Dapatkan CHIP GRATIS
ReplyDeleteAyo buruan daftar kan akun anda hanya di
www. murnipoker .net
www. aslimenang .com
Segera hub :
WA : +62823-8449-7778
MICHAT : murnipoker
LINE : murnipoker
intragram : murnipoker
twitter : @Murni_Poker
facebook : murnip0ker
Tunggu Apalagi?Maenkan Segera & MENANG KAN BERSAMA MURNI POKER!!
Ajak Teman Anda Bergabung DI MURNI POKER!!
SALAM MURNI POKER:)
FREE CHIP (Syarat dan ketentuan berlaku)