Jangan Lihat Dari Covernya.
(Karya Kelvin Yohanes)
Tiba tiba hujan turun, dan saat itu pun Jack belum pulang karena menunggu jemputan dari orangtuanya lalu tak lama kemudian Papa Jack menelpon Jack, “Jack apa kamu sudah pulang?” , “belum pa!” , Jawab Jack, “kayaknya papa hari ini tidak bisa jemput kamu, kamu naik ojek saja ya!” , “ Baiklah pa!” , “Maafin papa, kamu hati hati ya!” . Hujan pun tidak berhenti berhenti, Jack pun bingung pulang naik apa, “ aku pulang naik apa ya ojekpun tidak ada disekitar sini dan aku kedinginan sekali!” Kata jack dalam hati. Disekolah pun mulai sepi karena sudah banyak murid yang pulang. Jack tiba tiba melihat bapak bapak seram , lalu bapak itu menghampiri jack, jack pun ketakutan sehingga jack berjalan mundur secara perlahan, tetapi bapak itu tetap menghampiri jack. “hei dik,ada korek api?” , “ tidak ada pak!” , “kenapa kamu belum pulang?” Tanya bapak seram itu kepada jack, “ah... , saya tidak dapat ojek pak” Jawab Jack, “ Kamu mau saya antarkan?” dengan senyum yang menyeramkan. “ah tidak usah pak” , “apakah kamu takut dengan saya? Tenang saja saya tidak jahat, dan lagian ini sudah sore sekali,nih kamu pakai jacket bapak pasti kamu kedinginan”.
Jackpun luluh karena diberikan jacket oleh bapak itu akhirnya jack pulang dengan bapak itu. “Rumahmu dimana dek?” Tanya bapak seram itu, “Ah lewat jalan ***X*X pak!” . Kemudian bapak itu tidak lewat jalan yang disebutkan jack, jack pun mulai ketakutan. “P..p.pak kenapa lewat sini?” , “ Sudah kamu ikuti saja kata bapak!” . Setelah itu jack pun terdiam tak lama kemudian mereka hampir sampai rumahnya jack. Hati jackpun tenang, Akhirnya mereka pun sampai, kemudian jack berkata “Ah terimakasih banyak pak!” , “sama sama dik”. “terima kasih, terimakasih sekali sudah mengantarkanku!” , “Hahaha sama sama, kebutulan sekali bapak lewat sini, kalau begitu bapak duluan ya!” , “oke, terimakasih pak!” Jawab jack dengan senangnya, Lalu dalam hati jack berkata “Ah aku pikir aku bakal terjadi apa apa karena penampilan bapak itu menyeramkan sekali sambil merokok, muka yang menyeramkan, dan saat ia mengantarkanku lewat lain aku panik sekali dan ternyata bapak itu hanya lewat jalan pintas, hah..... Aku ini berfikiran seudzon saja!”.
0 comments:
Post a Comment