Sampah merupakan sebuah barang yang sudah habis pakai, atau
sebuah barang yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi (pandangan
penulis). Kenapa pada kesempatan kali ini penulis membahas sampah? Lebih
tepatnya jenis sampah. Hal ini karena penulis mendapatkan sebuah inspirasi
ketika melihat 3 tempat sampah yang berjejeran dan berbeda warna. Maksud dari
berbedanya warna tempat sampah tentu memiliki maksud. Ternyata beda jenis
sampah beda juga tempat sampahnya berdasarkan amatan penulis. Nah, jenis sampah
itu adalah sampah organik dan anorganik. Lalu apa bedanya? Yuk mari kita bahas,
dan untuk sampah masyarakat merupakan pembahasan bonus karena ini juga
menggunakan kata sampah dan penulis pun akan menyinggungnya. Oke langsung saja
masuk ke pembahasan.
1. Sampah Organik
Sampah organik diambil dari kata organiknya, yaitu berkaitan
dengan zat yang berasal dari makhluk hidup. Dari pernyataan KBBI tersebut dapat
kita tarik benang merah, bahwa sampah organik ini merupakan zat dari makhluk
hidup. Jadi apa contoh sampah organik ini? Seperti sampah sayuran, kulit
pisang, bangkai ikan, dedaunan, kayu, dan masih banyak lagi contoh sampah
organik yang berasal dari makhluk hidup. Sampah organik dapat terurai oleh
bakteri dengan membutuhkan beberapa waktu. Sehingga ketika dibuang dan
dibiarkan saja sampah ini dapat terurai dengan sendirinya dan pengolahan sampah
ini tidak rumit dan tidak merusak alam.
2. Sampah Anorganik
Anorganik diartikan sebagai suatu benda yang selain manusia,
tumbuhan, dan hewan. Berarti kita tarik
kesimpulan bahwa anorganik merupakan berasal dari yang benda tak hidup. Contoh
sampah anorganik yaitu plastik, besi, kaleng, ataupun barang lainnya yang
sintetis. Karena sampah anorganik ini tidak berasal dari makhluk hidup
melainkan buatan manusia, membuat sampah ini sulit terurai. Bahkan ada beberapa
sampah anorganik ini yang membutuhkan puluhan tahun untuk bisa terurai. Dengan
sulit terurainya sampah anorganik ini membuat jenis sampah ini menjadi masalah di
lingkungan. Karena menumpuknya sampah membuat lingkungan menjadi penuh sampah.
Akan tetapi meskipun sulit terurai, beberapa jenis sampah anorganik ini bisa di
daur ulang untuk dijadikan barang baru lagi. Tentunya daur ulang sampah ini
menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah menumpuknya sampah anorganik di
lingkungan.
3. Sampah Masyarakat
Sebelum penulis melanjutkan pembahasan pada point ini,
penulis akan menjelaskan terlebih dahulu bahwa pembahasan ini tidak bermaksud
untuk memojokkan suatu kelompok ataupun seseorang penulis hanya menjelaskan apa
yang dianggap masyarakat jadi jika ada yang merasa tersindir penulis mohon
maaf. Oke untuk ke pembahasan ini, sampah masyarakat merupakan suatu istilah
untuk menyebut orang atau masyarakat yang dirasa tidak berguna dilingkungan
yang tidak melakukan apapun untuk berdampak baik di lingkungan masyarakat
malahan keberadaannya cukup mengganggu di masyarakat. Penulis tidak mau
menjelaskan contohnya karena ditakuti ada yang tersinggung. Akan tetapi penulis
ingin menekankan, bahwa (mohon maaf) pemulung tidak bisa dikatakan sebagai
sampah masyarakat, karena pada dasarnya pemulung sangat berguna di lingkungan
karena mencari sampah anorganik yang bisa diurai kembali, dengan usahanya ini
sangat membantu mengurangi menumpuknya sampah anorganik di lingkungan.
Oke itulah beberapa penjelasan dari penulis. Dapat kita
tarik kesimpulan bahwa sampah organik adalah sampah yang alami, sampah
anorganik adalah sampah yang tidak alami, dan sampah masyarakat merupakan
sebuah istilah untuk menyebut beberapa orang yang keberadaannya di masyarakat
tidak ada guna. Mohon maaf apabila ada salah kata dalam penulisan, karena
artikel ini bertujuan untuk memberi pengetahuan bukan untuk menjatuhkan, terima
kasih sudah membaca sampai habis dan sampai jumpa di artikel lainnya.
0 comments:
Post a Comment