Saturday, April 20, 2024

Arti kata Kun, Sama, Senpai, Sensei dan Beberapa Panggilan Yang Ada di Jepang

Di Indonesia untuk memanggil seseorang terdapat beberapa panggilan, seperti memanggil seseorang yang lebih dewasa dari kita, memanggil orangtua, dan juga memanggil teman sebaya. Tidak hanya di Indonesia ternyata di jepang juga terdapat paggilan-panggilan khusus dengan mengikuti nama, seperti hiramaru-kun dan sebagainya. Penulis yang kerap menonton anime jepang sangat sering mendengar antar tokoh memanggil dengan akhiran “kun, sama, sensei dan lain-lain”, sehingga menimbulkan rasa penasaran di benak penulis. Nah untuk yang sudah berkunjung pada artikel ini tentunya memiliki rasa penasaran juga bukan? Yuk simak penjelasan yang sudah penulis siapkan.

1. Kun

"kun" adalah bentuk penghormatan yang lebih khusus, biasanya digunakan ketika berbicara kepada laki-laki yang lebih muda atau sebaya secara horizontal. Ini adalah salah satu bentuk sapaan yang digunakan untuk menyapa teman laki-laki, rekan sejawat, atau orang yang memiliki posisi yang sama atau lebih rendah dalam hierarki sosial atau pekerjaan.

Penggunaan "kun" juga bisa mengandung nuansa keakraban atau keintiman, terutama di antara teman sebaya. Namun, penggunaannya juga bisa bersifat formal dalam konteks tertentu, seperti dalam situasi profesional di tempat kerja. Misalnya, rekan kerja yang lebih muda secara usia atau dalam posisi yang sama mungkin dipanggil dengan "nama + kun" sebagai tanda penghormatan yang sopan namun akrab.

2. Sama

Sapaan "sama" dalam bahasa Jepang biasanya digunakan sebagai bentuk penghormatan yang sopan. Ini digunakan setelah nama belakang seseorang, seperti "Tanaka-sama" atau "Yamada-sama". Penggunaan "sama" menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap orang yang diucapkan dan biasanya digunakan dalam konteks formal atau resmi, seperti ketika berbicara kepada pelanggan, atasan, atau orang yang lebih tua.

"Sama" digunakan dalam berbagai situasi, termasuk di tempat kerja, layanan pelanggan, atau dalam pertemuan formal. Ini menunjukkan sikap sopan dan hormat terhadap individu yang diucapkan dan mengisyaratkan hubungan yang terjaga dengan baik.

 

3. Senpai

"Sempai" (先輩) adalah istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang memiliki pengalaman atau senioritas yang lebih tinggi dalam suatu kelompok, organisasi, atau lingkungan tertentu. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks hubungan antar-siswa di sekolah, dalam dunia kerja, dalam kegiatan klub, atau dalam berbagai organisasi sosial.

 

"Senpai" sering kali digunakan untuk menghormati dan mengakui senioritas seseorang dalam hal pengalaman, pengetahuan, atau keterampilan. Orang yang lebih muda atau baru dalam suatu lingkungan akan memanggil orang yang lebih tua atau lebih berpengalaman sebagai "senpai" sebagai tanda penghormatan. Sebaliknya, orang yang lebih tua atau lebih berpengalaman mungkin disebut sebagai "kohai" (後輩) oleh mereka yang lebih muda atau kurang berpengalaman.

4. Sensei

Sensei adalah kata dalam bahasa Jepang yang sering digunakan sebagai sapaan untuk guru atau orang yang memiliki otoritas atau keahlian tertentu, seperti instruktur seni bela diri, pelatih, atau bahkan dokter. Dalam konteks kebudayaan Jepang, kata ini juga bisa digunakan sebagai tanda penghormatan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan atau keahlian yang dihargai. Misalnya, seseorang bisa menggunakan "Sensei" untuk merujuk kepada guru mereka, baik dalam konteks sekolah formal maupun dalam pengajaran seni bela diri atau keterampilan lainnya. penulis sering mendengar di masyarakat lingkungan penulis penggunaan sensei untuk memanggil guru karate.

5. Dono

Dono adalah istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan sebagai bentuk penghormatan atau sapaan formal kepada seseorang. Istilah ini sering digunakan untuk menyebut seseorang dengan status sosial yang tinggi atau sebagai tanda penghargaan. Di masa lampau, "dōno" digunakan untuk merujuk kepada samurai atau orang-orang dari kelas sosial yang tinggi. Namun, penggunaannya telah berubah seiring dengan perkembangan zaman, dan saat ini istilah ini lebih sering ditemukan dalam konteks sastra klasik, drama, atau cerita sejarah. Dalam beberapa kasus, "dōno" juga dapat digunakan untuk menyapa seseorang dengan penuh penghormatan, terutama jika seseorang ingin menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap orang tersebut.

6. -Saan

“Saan” atau sering terdengan “san” adalah akhiran yang sering digunakan dalam bahasa Jepang untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan ketika menyapa seseorang atau merujuk kepada seseorang. Ini sering digunakan bersama dengan nama orang, baik dalam percakapan lisan maupun tulisan. "Saan" umumnya digunakan untuk semua orang, baik pria, wanita, atau bahkan anak-anak, tanpa memandang status atau usia mereka. Ini adalah bentuk yang netral secara gender dan umumnya merupakan pilihan yang aman ketika tidak yakin menggunakan tingkat kehormatan yang lebih spesifik seperti "sama" atau "sensei". Misalnya, jika seseorang bernama Putri, maka orang tersebut dapat dihormati dengan menggunakan "Putri-san". Penggunaan "san" menunjukkan penghargaan dan kesopanan dalam interaksi sosial sehari-hari di Jepang.

 

7. Chan

"Chan" adalah akhiran yang sering digunakan dalam bahasa Jepang sebagai bentuk kecil dan manis dari sapaan. Biasanya, "chan" digunakan untuk merujuk kepada anak-anak, teman dekat, atau orang yang memiliki hubungan yang akrab dan intim.

Penggunaan "chan" sering kali mengekspresikan rasa kasih sayang, kehangatan, atau keakraban antara pembicara dan subjek yang disebutkan. Ini adalah bentuk sapaan yang hangat dan umumnya digunakan di antara teman sebaya atau oleh orang dewasa untuk memanggil anak-anak atau teman yang mereka anggap dekat.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan "chan" dapat dianggap tidak pantas atau tidak sopan jika digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi tanpa izin atau persetujuan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan konteks dan hubungan saat menggunakan kata "chan" dalam interaksi sosial di Jepang.


Itulah beberapa sapaan yang sering penulis dapatkan ketika menonton anime Jepang. Tentu meski ini dari anime, secara tidak langsung memperkenalkan kebudayaan yang ada di Jepang itu sendiri. Jadi, untuk kita sebagai orang Indonesia yang juga memiliki sapaan yang jadi ciri khas kita, mari kita lestarikan juga yah.

 

 

 

 

Repkuy

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment

 
biz.